Kata-kata itu mungkin adalah salah satu kata-kata yang membuat aku bisa termotivasi untuk beberapa hari kedapan. Hau semua,maaf baru bisa nulis lagi di blog ini,karena banyak kesibukan yang harus mimin lakukan akhir-akhir ini jadi blog sering tidak terurus. Tapi untuk kali ini mimin akan memberikan sebuah cerita bukan mengenai memasak melainkan sebuah kisah perjalanan yang mimin hadapi hari ini.
Untuk pertama kalinya hari ini mimin dengan bantuan Allah SWT,menginjakkan kaki di Negeri Merlion. Sungguh sebuah pengalaman yang mungkin sangat langka,terutama bagi mimin. Karena selama mimin hidup,baru kali ini menikmati rasanya naik pesawat. Merasakan betapa shocknya jantung ketika pesawat mulai take off dan ketika landing. Betapa kecilnya pulau-pulau yang tersebar di sepanjang bumi nusantara. Semua hal-hal yang mimin bahkan tidak pernah bermimpi mengenai hal tersebut. Sebuah pengalaman yang luar biasa.
Keindahan kota Singapura beserta keanekaragaman lingkungan yang ada didalamnya seolah diluar batas pikiran. Mimin memang anak desa yang diberikan kesempatan untuk datang ke Negeri ini. Sebuah negeri kecil tidak lebih besar dari Pulau Madura namun sangat modern. Sebuah negeri yang tidak hanya berkutat dengan teknologi namun juga masih memperhatikan keadaan lingkungan dengan tetap menjaga kebersihan di seluruh pelosok negeri. Sebuah negeri dengan predikat negeri terbersih se Asia Tenggara. Sekedar informasi tambahan hari ini adalah hari pertama mimin mengenal Singapura. dan pada hari ini pula mimin mengetahui bahwa Singapura adalah salah satu negeri maju yang bagus dalam pengelolalaan di segala bidang,baik transportasi,lingkungan dan lain-lain.
Orang-orang Singapura sangat menghargai waktu yang mereka miliki seolah mereka tidak ingin semua hal berlalu begitu saja dan hal tersebut semakin menambah luas wawasan mimin mengenai pandangan bahwa dunia itu luas dan penuh banyak kejutan yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. Mimin akui bahwa dalam hal komunikasi terutama bahasa Inggris memang sangat tidak lancar hanya beberapa kata yang mimin kuasai namun itu tidak menyurutkan mimin untuk terus belajar. Dan pada akhirnya semua pengalaman pada hari ini sangat melelahkan dan juga membutuhkan kerja keras. Dari awal proses hingga pada saat ini begitu banyak halangan yang mimin hadapi. Rasa frustasi,cemas,nerves dan banyak lain terus berdatangan seolah seperti karang yang menghalangi jalannya sebuah kapal. Namun berkat rahmat Allah mimin bisa sampai pada titik ini
"Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan"
Semua pengalaman ini semakin membuat mimin yakin bahwa Allah adalah yang Maha Mengetahui,Maha Melihat dan Maha Berkehendak atas segala sesuatu di muka bumi dan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Semua ini tidak lepas dari perjuangan dan rahmat dari Alla SWT. Perjalanan panjang yang akan tertulis sebagai sebuah kenangan yang akan terekam pita waktu. Mimin berharap perjalanan ini bisa menjadi sebuah kunci bagi mimin menuju masa depan yang lebih baik,menjadi orang yang lebih positif,bisa menghargai pendapat orang lain dan menjadikan mimin menjadi orang yang lebih bersyukur dari sebelumnya.